Contoh Pendahuluan Skripsi Benar

Contoh Pendahuluan Skripsi Benar - Latar belakang masalah merupakan bagian yang sangat penting dalam susunan skripsi, karena dalam isi latar belakang tersebut termuat tujuan dan arah ke mana skripsi ini akan disusun. Latar belakang merupakan dasar dan patokan untuk menyusun bab-bab selanjutnya. Dari isi latar belakang tersebut para pembaca sudah bisa dapat gambaran bagaimana isi dari skripsi secara keseluruhan.

Isi latar belakang harus bisa menjawab beberapa pertanyaan penting secara teoritis maupun pemebenarannya secara fakta yang ada. Dalam penelitian pembenaran terhadap tindakan yang anda lakukan ada dilatar belakang. Latar belakang merupakan upaya anda menjelaskan kepada semua orang tentang masalah penelitian yang anda ambil. Mengapa anda harus menjelaskan latar belakang melakukan penelitian? Sebab, orang yang pertama kali melihat ada masalah adalah anda.

Lantas muncul pertanyaan bagaimana yang harus dilakukan untuk dapat meyakinkan orang lain? Kaitannya dengan penelitian, anda harus dapat meyakinkan orang lain yaitu: penguji, pemberi dana, dan yang paling penting anda harus dapat meyakinkan diri anda sendiri bahwa masalah penelitian yang anda ambil adalah benar. Benar apa? Masalah tersebut benar-benar memerlukan penelitian.
Contoh Pendahuluan Skripsi Benar

Contoh Pendahuluan Skripsi I

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam  pembangunan ekonomi negara-negara sedang berkembang, penggangguran yang  semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan  lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang  kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah.

Keadaan  di negara-negara sedang berkembang dalam beberapa dasawarsa ini  menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sangggup  mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertumbuhan  penduduk yang berlaku. Pertambahan tenaga kerja ternyata tidak dapat  diimbangi oleh pertarabahan kesempatan kerja yang diciptakan oleh  kegiatan-kegiatan ekonomi yang baru, terutama oleh pertumbuhan kegiatan  di sektor industri. Tenaga kerja baru yang tidak dapat memperoleh  pekerjaan telah memperbesar jumlah penggangguran yang telah terjadi pada  masa-masa sebelumnya. Oleh karena itu, masalah pengangguran yang  dihadapi dari tahun ke tahun semakin lama semakin bertambah serius.

Fungsi  kapital yang menaikkan produktivitas dalam pertumbuhan ekonomi jangka  panjang selain berwujud pabrik-pabrik dan perlengkapan lainnya, juga  dapat berupa human capital. Kapital sebagai alat pendorong perkembangan  ekonomi, yang dapat dipergunakan langsung maupun tidak langsung dalam  produksi untuk menambah output, meliputi investasi dalam pengetahuan  teknik/perbaikan-perbaikan dalam pendidikan, kesehatan dan keahlian.

Keadaan  kapital di negara sedang berkembang pada umumnya relatif jarang, karena  tingkat akumulasi kapital yang rendah hal ini dapat terjadai karena  adanya suatu vicious circle. Di negara sedang berkembang pendapatan  rendah, apabila ada tabungan jumlahnya sedikit, konsumsi rendah dan pada  tingkat yang subsistence, sehingga tidak dapat dikurangi untuk  tabungan. Tabungan yang tidak ada atau sedikit menyebabkan keinginan  untuk melakukan investasi juga sedikit. Hal ini menyebabkan rendahnya  tingkat produktivitas dan rendahnya tingkat pendapatan.

Di negara  sedang berkembang seperti Indonesia peranan pemerintah masih tergolong  besar. Anggaran pemerintah sangat mempengaruhi kondisi perekonomian.  Anggaran pemerintah dapat mempengaruhi tingkat output. Pengaruhnya  tergantung kepada pengaruh anggaran terhadap kegiatan sektor swasta.  Pengaruh anggaran pemerintah terhadap sektor swasta dapat bersifat  substitusi atau komplementer. Anggaran pemerintah bersifat substitusi  dengan sektor swasta jika investasi pemerintah bersaing dengan investasi  swasta. Anggaran pemerintah dapat bersifat komplementer dengan sektor  swasta apabila investasi pemerintah digunakan dalam pembangunan  infrastruktur fisik maupun non fisik.

Hal ini akan meningkatkan  economies of scale melalui perluasan pasar yang selanjutnya akan  meningkatkan keuntungan sektor swasta.Investasi pemerintah  juga akan meningkatkan pendapatan secara langsung  maupun tidak langsung melalui multiplier effect, sehingga  sektor swasta akan terdorong untuk melakukan investasi karena keuntungan  yang diperoleh akan meningkat sejalan dengan peningkatan pada  permintaan terhadap barang akhir.

Dari latar belakang masalah terebut  maka penulis mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Investasi Swasta di Indonesia (1980-1997) “.

I.2. Rumusan Masalah
Investasi  merupakan salah satu komponen yang penting dalam pembentukan GNP.  Investasi memiliki peranan yang penting dalam permintaan agregat.  Biasanya pengeluaran investasi memiliki sifat yang tidak stabil sehingga  sering mengalami fluktuasi yang dapat menyebabkan terjadinya resesi dan  boom. Investasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan  dalam produktivitas tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung  pada tenaga kerja dan jumlah (stock) kapital. Investasi akan menambah  jumlah (stock) dari kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada pabrik,  mesin-mesin baru dan dengan demikian tidak ada ekspansi.

Dalam  kaitannya dengan stabilisasi untuk mengatasi akibat buruk dari adanya  fluktuasi investasi maka rumusan masalah yang diambil adalah  Bagaimanakah Pengaruh Tingkat Investasi Publik, Suku Bunga Domestik  Riil, Inflasi Domestik, Beban Hutang Luar Negeri dan Produk Domestik  Bruto terhadap Tingkat Investasi Swasta di Indonesia

I.3 Tujuan Penulisa

Secara rinci penulisan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh investasi pemerintah terhadap investasi swasta.
2. Melihathubungan antara suku bunga domestik riil dan inflasi domestik di Indonesia dengan investasi swasta.
3. Mengetahui hubungan tingkat Produk Domestik Bruto dengan investasi swasta.
4. Melihat pengaruh beban hutang luar negeri terhadap investasi swasta di Indonesia

I.4. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
Agar memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang investasi swasta di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Bagi Jurusan dan Fakultas.
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah dunia ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu ekonomi pembangunan.
3. Bagi Pelaku Bisnis atau Investor
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi di dalam pertimbangan untuk membuat keputusan investasi.

I.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Investasi pemerintah berpengaruh negatif terhadap investasi swasta.  Apabila terjadi peningkatan pada investasi pemerintah, maka investasi  sektor swasta akan menurun.
2. Tingkat suku bunga domestik riil  berpengruh negatif terhadap tingkat investasi swasta. Jika tingkat suku  bunga domestik riil meningkat maka investasi swasta akan menurun.
3. Tingkat inflasi domestik berpengaruh negatif terhadap investasi swasta.  Apabila terjadi peningkatan pada tingkat inflasi, maka investasi swasta  akan menurun.
4. Beban hutang luar negeri berpengaruh negatif  pada investasi swasta. Peningkatan beban hutang luar negeri berarti  penurunan pada investasi swasta.
5. Terdapat hubungan positif  antara tingkat Produk Domestik Bruto riil dengan investasi swasta. Bila  terjadi peningkatan pada investasi swasta maka tingkat Produk Domestik  Bruto riil akan meningkat pula

I.6. Kerangka Pemikiran
Motivasi  pokok dari investasi adalah mencari laba bersih yaitu hasil selama  periode ini dan periode yang akan datang melebihi biaya selama periode  ini. Dengan demikian kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi  adalah hasil pengembalian investasi (terutama dipengaruhi siklus  ekonomi), biaya investasi (yang ditentukan oleh kebijakan mengenai  tingkat suku bunga dan perpajakan) serta perkiraan akan masa depan.

Oleh  karena faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi  masa depan yang sulit diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang  paling mudah berubah dalam pengeluaran agregat.
pengeluaran  investasi lebih tidak stabil apabila dibandingkan dengan pengeluaran  konsumsi sehingga fluktuasi investasi dapat menyebabkan terjadinya  resesi dan boom. Investasi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan  perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi sangat  tergantung pada tenaga kerja dan jumlah (stock) kapital. Investasi akan  menambah jumlah (stock) dari kapital. Tanpa investasi maka tidak akan  ada pabrik, mesin-mesin baru dan dengan demikian tidak ada ekspansi.


Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model produksi yang dapat diformulasikan sebagai berikut :
IS=f ( IP,RI,CPI,DS,PDB)
Dimana :
IS = Tingkat Investasi Swasta
IP = Tingkat Investasi Publik
RI = Suku Bunga Domestik Riil
CPI =Tingkat Inflasi Domestik
DS =Beban Hutang Luar Negeri
PDB = Tingkat PDBRiil
Berdasarkan hubungan pada persamaan tersebut, model yang diamati menjadi :
ISt = a0 + a1IPt + a2RIt + a3CPIt +a4DSt + a5PDBt + a6Ut
a1< 0, a2 < 0,a3 < 0,a4 < 0,a5 < 0
an adalah koefisien regresi, dimanan = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan Ut adalah variabel gangguan.

Model  tersebut menjelaskan bahwa variabel investasi pemerintah, suku bunga  domestik riil, tingkat inflasi domestik dan beban hutang luar negeri  berhubungan negatif dengan investasi swasta di Indonesia. Sedangkan  variabel PDB riil berhubungan positif dengan investasi swasta.
Adapun pengujian-pengujian yang dilakukan dibagi dalam beberapa tahap yaitu :
1. Tahap pertama adalah menguji kesesuaian tanda  masing-masing koefisien regresi yang diperoleh dengan teoriekonomi.
2. Tahap kedua adalah menguji secara statistik yang terdiri dari :
-Pengujian baik tidaknya garis regresi sampel mewakili  data (goodness of fit). Besaran yang biasa digunakan untuk  melakukan pengujian ini adalah R2 (koefisien, determinasi).
-Uji t, yaitu pengujian tingkat signifikan masing-masing koefisien regresi yang diperoleh dari perhitungan.
-Uji F, yaitu menguji semua koefisien penaksiran regresi secara serentak.
3. Tahap  ketiga adalah melakukan pengujian terhadap pelanggaran asumsi klasik  yaitu heteroskedastisitas/ multikolinearitas dan autokorelasi.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »